SINTANG, ZKR- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus minta pemerintah segera mencari solusi terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Ia berharap penyakit mulut dan kuku (PMK) ini jangan sampai menyerang hewan ternak di Kabupaten Sintang. Apalagi menjelang momen Idul Adha, sebab sumber pendapatan utama bagi peternak sapi.
“Jangan sampai wabah ini mengakibatkan pendapatan mereka berkurang atau justru merugi. Misalnya dengan menyalurkan bantuan pengobatan kepada para peternak,” kata Welbertus.
Pasalnya dari wabah PMK, kata Welbertus, ini yang paling dirugikan adalah peternak. Sebab dampak yang dapat ditimbulkan dari wabah PMK ini adalah kematian terhadap hewan ternak.
Olehkarenanya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang meminta pemerintah memberikan solusi konkret bagi peternak, agar hewan ternak mereka tidak menjadi korban penyakit mukut dan kuku (PMK).
“Instansi terkait harus memberikan edukasi dan cara bagaimana mengantisipasi agar hewan ternak sapi dan babi di Kabupaten Sintang ini tidak terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), yang mana kita ketahui terjadi di sejumlah daerah kabupaten/kota lainnya,” saran Welbertus.
Mengingat momen Idul Adha amat dinantikan para peternak karena saat itu peternak akan mendapatkan harga terbaik untuk menjual hewan ternaknya. Hasil keuntungan penjualan hewan ternak dinilainya bisa menutup kebutuhan peternak.
Tak hanya itu, Welbertus juga berharap agar hewan ternak sapi yang berasal dari luar Kabupaten Sintang untuk dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, apakah dalam kondisi sehat atau terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Kebutuhan sapi menjelang Idul Adha akan mengalami peningkatan, karena hewan sapi digunakan umat muslim untuk berkurban. Makanya kami minta instansi terkait agar mengantisipasi dan mengambil langkah ketika menerima hewan ternak sapi dari luar Kabupaten Sintang,” pungkas wakil rakyat Dapil Sintang 1 ini.
Sebelumnya, terdapat tiga hewan ternak yang dicurigai (suspek) terinfeksi penyakit mulut dan kaki (PMK) di Menyumbung Tengah, Kabupaten Sintang.
Ketiga hewan ternak sapi inipun sudah diambil sampel darahnya oleh petugas peternakan dan kesehatan hewan Sintang.
Sampel darah tiga ekor sapi ini, selanjutnya, dikirim ke Balai Veteriner Banjarbaru di Kalimantan Selatan, untuk diuji laboratorium.
“Kalau dilihat ciri-cirinya sudah mengarah ke PMK. Masih suspect. Kita tunggu hasil uji labnya,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Eka Dahliana.
Pengambilan sampel darah pada hewan ternak dilakukan dengan keamanan ketat. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk memeriksa, mengambil sampel dan memberikan obat pada ternak yang dicurigai terserang virus PMK. Keamanan ini penting untuk pencegahan agar virus tidak meluas menyerang ternak lain. (nko)