
Juru Bicara Fraksi PDIP Herinius Laka
SINTANG, ZKR- Anggota DPRD Sintang Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan beberapa saran dan pendapat kepada pemerintah daerah. Saran dan pendapat tersebut disampaikan melalui juru bicaranya Herinius Laka dalam rapar paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Sintang belum lama ini.
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sintang menyoroti pembangunan infrastruktur di Bumi Senenentang yang perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Laka mengatakan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan baik antar desa, kecamatan dan kabupaten kondisinya masih memprihatinkan oleh karena itu pihaknya meminta kepada pemerintah dapat mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur tersebut.
“Kami minta pemerintah daerah melaksakan penganggaran peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan antar desa, kecamatan dan kabupaten. Infrastruktur ini penting untuk menunjang perekonomian masyarakat,” pinta Laka.
Pihaknya mengakui bahwa kebutuhan infrastruktur di Sintang sangat banyak namun anggaran untuk pemenuhan infrastruktur sangat terbatas. Oleh karena itu pihaknya menyarankan supaya anggaran yang tersedia tersebut dapat mengakomodir kebutuhan infrastruktur yang mendesak dan prioritas.
“Infrastruktur ini kebutuhan yang sangat prioritas. Pembangunan yang sangat diinginkan masyarakat adalah pembangunan infrastruktur terutama akses jalan dan jembatan,” ungkap Laka.
Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa fokus pemerintah daerah dalam peningkatan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan diarahkan pada pembukaan jalan baru, peningkatan jalan dan jembatan serta pemeliharaannya.
“Dalam rangka penanganan infrastruktur jalan dan jembatan antar desa, kecamatan dan kabupaten, pemerintah daerah melalui OPD terkait akan melakukan survei dan inventarisasi terhadap kondisi dan status jalan tersebut agar dapat dilakukan perencanaan yang tepat dan sesuai kebutuhan dan sumber daya yang ada,” jelasnya.
Jarot mengatakan bahwa Sintang memiliki wilayah yang luas sehingga membangun infrastruktur tidak mudah dan membutuhkan banyak biaya. Ia mengakui bahwa pemerataan pembangunan belum terwujud di Bumi Senentang karena anggaran yang tersedia tidak mampu mengkamodir seluruh kebutuhan Infrastruktur.
“Tahun 2022 ini APBD kita turun dari tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini harus kita akui bahwa hal ini menjadi tantangan kita dalam pemenuhan infrastruktur. Meski saat ini covid-19 sudah melandai namun dampaknya masih kira rasakan hingga sekarang. Infrastruktur tetap kita bangun sesuai dengan kemapuan anggaran yang kita miliki.” Pungkasnya. (nko)