
Anggota DPRD Sintang, Mainar Puspa Sari
SINTANG, ZKR- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Fraksi Partai Demokrat Mainar Puspa Sari mengatakan pihaknya sudah mencermati materi laporan realisasi semester pertama dan prognosis 6 bulan berikutnya APBD Sintang tahun anggaran 2022.
Berdasakan materi laporan tersebut kata Mainar, asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 ditetapkan sebesar 4,25%. Laju inflasi kabupaten sintang pada tahun 2023 diperkirakan sebesar 4,4%. Sehingga pendapatan daerah tahun 2023 ditetapkan sebesar 1,774 triliun. Pendapatan daerah tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (pad) dan pendapatan transfer.
“Jika dibandingkan dengan APBD tahun 2022, pendapatan daerah menurun sebesar Rp.1,622 milyar rupiah atau menurun sebesar 0,09% dari APBD tahun 2022, yakni sebesar rp.1,776 triliun rupiah pada tahun 2022 menjadi rp.1,774 triliun rupiah pada tahun 2023,”jelas Mainar.
Dikatakanya bahwa tahun 2023 merupakan tahun akhir persiapan yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024 mendatang. Pihaknya berpendapat penurunan APBD sangat berpengaruh terhadap peningkatan pembangunan di Kabupaten Sintang yang masih mengalami kegawatdaruratan infrastruktur.
“Mohon penjelasan apa yang menyebabkan hal ini terjadi dan apa upaya pemerintah Kabupaten Sintang mengatasi hal tersebut,” kata Mainar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah menjelaskan bawah mengenai asumsi menurunnya pendapatan daerah dalam KUA dan PPAS tahun 2023 tersebut dengan melihat potensi dan realisasi pada tahun anggaran 2022 yang masih sangat rendah sampai semester pertama, sehingga target tersebut harus dilakukan penyesuaian kembali untuk tahun anggaran 2022 sesuai dengan perhitungan potensi yang tepat.
“Mengenai dasar penetapan pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi pada tahun 2023 dapat disampaikan bahwa hal tersebut berdasarkan tren kenaikan ataupun penurunan yang terjadi seperti harga barang dan jasa, angka PDRB, nilai mata mata uang, serta daya beli masyarakat,” pungkasnya. (nkO)