Dewan Sintang Minta Penjelasan Terkait Asumsi Penurunan APBD 2023

 Parlemen, Sintang

Agrianus

 

SINTANG, ZKR- Anggota DPRD Sintang Fraksi partai golongan karya (Golkar), Agrianus meminta penjelasan kepada Pemerintah Kabupaten Sintang terkait asumsi penurunan APBD Sintang Tahun 2023.

Ia mengatakan dalam materi rancangan KUA dan PPAS ABPD Sintang tahun 2023 disebutkan bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 ditetapkan sebesar 4,25%. Laju inflasi kabupaten sintang pada tahun 2023 diperkirakan sebesar 4,4%.

Pendapatan daerah tahun 2023 ditetapkan sebesar 1,774 triliun, jika dibandingkan dengan APBD tahun 2022, pendapatan daerah diasumsikan  menurun sebesar Rp.1,622 milyar rupiah atau menurun sebesar 0,09% dari APBD tahun 2022, yakni sebesar Rp.1,776 triliun rupiah pada tahun 2022 menjadi rp.1,774 triliun rupiah pada tahun 2023. Pendapatan daerah tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (pad) dan pendapatan transfer.

“Dalam rancangan KUA dan ppas APBD Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2023 pendapatan daerah diasumsikan menurun 0,09% dari APBD Tahun Anggaran 2022. Mohon penjelasan Kenapa pendapatan daerah diasumsikan menurun sementara kondisi perekonomian negara tahun 2023 seharusnya diasumsikan lebih baik lagi dibandingkan Tahun 2022 mohon penjelasannya,” kata Agrianus di DPRD Sintang belum lama ini.

Dalam materi tersebut kata Agrianus juga disebutkan bawah pembiayaan daerah diasumsikan meningkat sebesar rp.42,934 milyar rupiah atau meningkat sebesar 341,60% dari apbd tahun 2022 sebesar rp. 12,568 milyar rupiah menjadi rp.55,502 milyar rupiah pada tahun 2023, yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

“Kesimpulannya Sintang ini memerlukan APBD yang lebih besar untuk pemulihan paska dilanda pandemi covid-19 dan bencana banjir. Harunya APBD kita naik,” pungkasnya.

Sekretaris Daerah Yosepha Hasnah mengatakan bahwa mengenai asumsi menurunnya pendapatan daerah dalam KUA dan PPAS tahun 2023 dapat disampaikan  bahwa penurunan tersebut dengan melihat potensi dan realisasi pada tahun anggaran 2022 yang masih sangat rendah sampai semester pertama, sehingga target tersebut harus dilakukan penyesuaian kembali untuk tahun anggaran 2022 sesuai dengan perhitungan potensi yang tepat.

“Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan dari fraksi partai demokrat dan fraksi amanat persatuan,” kata Yosepha Hasnah.

Related Posts

Tinggalkan Balasan