Vikjen Keuskupan Sintang Apresiasi Penyelenggaraan Pesparani I Tingkat Kabupaten Sintang 2024, Ajak Terus Jaga Kerukunan dan Kebersamaan

SINTANG ZKR. Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Sintang, Rd. Leonardus Miau, yang juga mewakili Keuskupan Sintang, menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam menyelenggarakan Pesparani I Tingkat Kabupaten Sintang. Ia mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan oleh panitia penyelenggara untuk membuat kegiatan ini sukses, meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rd. Miau pada acara penutupan Pesparani Katolik I Tingkat Kabupaten Sintang Tahun 2024 yang berlangsung di Gedung Kesenian Sintang pada Rabu malam, 16 Oktober 2024. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh gereja, pemerintah, serta masyarakat yang turut merayakan keberhasilan kegiatan ini.

“Saya yakin, tidaklah mudah untuk menghadirkan peserta-peserta yang datang dari berbagai kecamatan dan paroki dengan situasi yang ada saat ini. Ini adalah Pesparani pertama yang kita selenggarakan di tingkat kabupaten, dan saya merasa bangga dengan keberhasilan kita,” ujar Rd. Miau dengan penuh rasa syukur.

Lebih lanjut, Rd. Miau menyatakan keyakinannya bahwa Pesparani Katolik di Kabupaten Sintang akan terus berkembang dan semakin meriah pada pelaksanaan berikutnya. “Ini adalah yang pertama, dan kita harapkan tiga tahun lagi Pesparani ini akan dilaksanakan dengan lebih baik dan lebih meriah. Mudah-mudahan pelaksanaannya semakin besar dan lebih terorganisir, karena tahun depan kita akan menyelenggarakan Pesparani tingkat provinsi, dan tahun berikutnya bisa lebih tinggi lagi di tingkat nasional,” kata Rd. Miau.

Pesan yang disampaikan oleh Vikjen Keuskupan Sintang juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk mempererat kerjasama lintas budaya dan lintas agama, yang saling mendukung dan bekerja sama untuk mewujudkan kedamaian dan kerukunan. “Pesparani ini bukan hanya sekedar lomba, tetapi sebuah kesempatan bagi kita untuk bekerjasama, saling mendukung, dan menjaga kerukunan antar umat beragama. Tujuan utama dari Pesparani adalah untuk menghidupkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yaitu kerukunan dalam keberagaman,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa LP3KD (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Paduan Suara Gerejani Katolik) yang mendukung acara ini, dibentuk untuk mendorong umat Katolik hidup dalam kerukunan dengan umat beragama lainnya, serta meningkatkan kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Untuk itu, kita pantas bersyukur karena Kabupaten Sintang telah memulai kegiatan yang sangat baik ini, dan saya mengucapkan selamat kepada semua yang telah terlibat dalam acara ini. Ini adalah langkah besar yang patut kita banggakan,” tambah Rd. Miau.

Pada kesempatan tersebut, Rd. Miau juga memberikan semangat kepada para peserta Pesparani yang belum berhasil meraih juara. “Mungkin ada yang sudah sukses dan berhasil, tapi bagi yang belum meraih kemenangan, itu bukan kegagalan. Itu adalah keberhasilan yang tertunda. Jangan putus asa dan kecewa, karena pengalaman ini adalah hal yang sangat berharga dan penting untuk perkembangan diri dan semangat kita,” ujar Vikjen Keuskupan Sintang dengan penuh harapan.

Acara penutupan Pesparani Katolik I Tingkat Kabupaten Sintang diakhiri dengan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Meskipun ini adalah Pesparani pertama yang diselenggarakan, antusiasme dan semangat dari seluruh peserta dan masyarakat sangat luar biasa, menandakan bahwa kegiatan ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa depan.

Pesparani I ini tidak hanya berhasil sebagai ajang lomba paduan suara gerejani, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun rasa kebersamaan dan saling pengertian antar umat beragama di Kabupaten Sintang. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan Pesparani akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan, memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan mempererat tali persaudaraan dalam kehidupan beragama di Keuskupan Sintang.

Sumber: Rilis Kominfo Sintang