SINTANG.ZKR. Sebanyak lima kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Sintang baru-baru ini menerima bantuan berupa unit pengolahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pusat. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengolahan hasil perikanan di daerah, sekaligus mendorong perekonomian lokal melalui produk olahan ikan yang lebih bernilai ekonomis. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih, dalam sebuah pernyataan belum lama ini.
Menurut Saragih, bantuan unit pengolahan ikan yang diterima kelompok tani tersebut saat ini masih dalam tahap pembangunan. Ia menjelaskan bahwa kontrak pembangunan unit pengolahan ikan ini dimulai pada bulan Juli dan direncanakan selesai pada 20 Oktober 2024 mendatang. Proyek tersebut sedang dikerjakan di lima lokasi yang tersebar di dua kecamatan, yakni tiga lokasi di Kecamatan Sintang dan dua lokasi di Kecamatan Ketungau Hilir.
Bernhard Saragih mengungkapkan bahwa unit pengolahan ikan yang dibangun akan membantu kelompok tani untuk mengolah hasil tangkapan ikan dari kedua kecamatan tersebut. Dengan adanya fasilitas ini, hasil tangkapan ikan yang sebelumnya hanya dijual dalam bentuk mentah, kini bisa diolah menjadi produk bernilai tambah yang lebih tinggi. “Hasil tangkapan ikan dari Kecamatan Sintang dan Ketungau Hilir nantinya bisa langsung diolah di lokasi, dan saya rasa ini akan meningkatkan nilai jual produk mereka,” kata Saragih.
Saragih juga menambahkan bahwa kelompok tani di daerah ini telah menjalin kemitraan dengan sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memasarkan produk olahan ikan. Produk yang akan dihasilkan antara lain adalah ikan blongsong, ikan salai, kerupuk ikan, dan berbagai jenis produk olahan ikan lainnya.
“Di pasar, produk-produk seperti ini sudah cukup dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Kami berharap, setelah unit pengolahan ikan ini selesai dibangun, para kelompok tani dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka dan mengembangkan usaha lebih baik lagi,” ujar Saragih dengan penuh harapan.
Salah satu fitur penting dalam bantuan unit pengolahan ikan ini adalah rehabilitasi rumah yang akan digunakan sebagai fasilitas pengolahan. Menurut Saragih, rumah yang akan dijadikan tempat pengolahan ikan ini akan direhabilitasi total agar memenuhi standar sanitasi yang baik dan menjaga kehigienisan produk olahan ikan. Hal ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan dari produk yang dihasilkan.
“Sebagai contoh, tempat pencucian ikan akan dibangun ulang dan direhab total. Karena tempat ini adalah rumah pribadi, maka kami memastikan bahwa bagian belakang rumah yang digunakan untuk pengolahan ikan juga direhab agar kebersihan dan kesehatan produk tetap terjaga dengan baik,” jelasnya.
Saragih menambahkan, keberadaan fasilitas pengolahan ikan yang memenuhi standar sanitasi ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas produk olahan ikan yang dihasilkan oleh kelompok tani. Dengan demikian, produk tersebut tidak hanya dapat diterima di pasar lokal, tetapi juga berpotensi untuk dipasarkan ke pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke luar daerah.
Diharapkan dengan adanya bantuan unit pengolahan ikan ini, perekonomian masyarakat, khususnya para kelompok tani di Kabupaten Sintang, dapat meningkat. Selain itu, bantuan ini juga menjadi salah satu langkah untuk memperkenalkan potensi perikanan daerah kepada masyarakat yang lebih luas. Saragih berharap para kelompok tani dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan baik untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk olahan ikan yang lebih kompetitif.
“Dengan adanya fasilitas ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pelaku usaha perikanan di Sintang. Peningkatan kualitas produk olahan ikan yang dihasilkan juga akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah secara keseluruhan,” pungkas Saragih.
Sebagai informasi, bantuan unit pengolahan ikan ini merupakan bagian dari program Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan sektor perikanan dan kelautan di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang memiliki potensi besar dalam bidang perikanan, seperti Kabupaten Sintang. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
Sumber: Rilis Kominfo Sintang