Balai Benih Ikan Kabupaten Sintang Akan Diaktifkan Kembali, Dukung Peningkatan Perikanan Rakyat

 Sintang

SINTANG.ZKR. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih, mengumumkan bahwa Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Sintang akan segera diaktifkan kembali setelah beberapa tahun tidak beroperasi maksimal. Hal ini seiring dengan diterimanya Anggaran Bantuan Tambahan (ABT) dari Bupati Sintang yang akan digunakan untuk memperbaiki fasilitas BBI, khususnya dalam hal pipanisasi dan pemenuhan kebutuhan benih ikan untuk masyarakat.

“Pak Bupati memberikan ABT yang sangat berarti bagi kami. Bantuan ini berupa selang pipanisasi untuk mendistribusikan air ke area BBI yang sebelumnya mengalami kekurangan pasokan air. Sebab, air di sumber yang ada di Balai Benih Ikan sering dihantam dan diambil oleh masyarakat sekitar,” ungkap Bernhard Saragih dalam wawancara belum lama ini.

Menurut Saragih, perbaikan infrastruktur seperti pipanisasi dan fasilitas lainnya akan dilakukan segera, termasuk perbaikan kolam yang bocor dan penyediaan pakan ikan, calon induk ikan, serta sarana lainnya seperti waring dan opaprim. Semua perbaikan ini bertujuan agar BBI bisa berfungsi dengan optimal sebagai sumber benih ikan yang berkualitas untuk masyarakat.

“Kami sudah membahas langkah-langkah perbaikannya. Tahun ini, dengan bantuan ABT dari Bupati, kami bisa memperbaiki sistem pipanisasi, memenuhi kebutuhan pakan ikan, serta membeli calon induk ikan yang berkualitas. Semua fasilitas yang ada akan kami perbaiki, agar BBI bisa berfungsi kembali seperti semula,” tambahnya.

Saragih menegaskan bahwa peran BBI sangat penting bagi pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Sintang, terutama untuk mendukung usaha perikanan rakyat. Menurutnya, sangat tidak masuk akal jika sektor perikanan rakyat berkembang pesat namun BBI tidak dapat beroperasi dengan baik.

“BBI harus hidup kembali. Jangan sampai sektor perikanan rakyat berkembang, tapi BBI malah tidak berjalan. Itu akan sangat lucu dan merugikan masyarakat,” tegasnya. “Kita akan fungsikan BBI dengan baik agar dapat menjadi sumber benih ikan yang berkualitas bagi masyarakat Kabupaten Sintang.”

Bernhard Saragih menjelaskan bahwa saat ini, pihaknya akan memulai dengan membeli tiga jenis ikan, yakni ikan mas, lele, dan nila, yang nantinya akan dibeli secara bertahap. Setelah tahap awal, BBI akan membeli lebih banyak calon induk ikan, yang kemudian akan disertifikasi oleh Balai Benih Ikan Provinsi untuk memastikan kualitas benih yang dihasilkan.

“Calon induk ikan yang kita beli harus memenuhi standar yang ketat. Kami juga akan melakukan sertifikasi melalui Balai Benih Ikan Provinsi. Tidak sembarangan dalam memilih bibit ikan. Kami juga akan memastikan bahwa induk ikan jantan dan betina yang digunakan untuk pembenihan berkualitas baik,” jelas Saragih.

Dengan langkah ini, diharapkan Balai Benih Ikan Kabupaten Sintang dapat menjadi pusat produksi benih ikan yang mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor perikanan. Pemerintah Kabupaten Sintang berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor ini melalui berbagai perbaikan infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik ke depannya.

“Semoga dengan adanya perbaikan fasilitas dan pengaktifan kembali BBI, kita bisa mendukung kebutuhan benih ikan di Kabupaten Sintang. Kami berharap program ini dapat mendorong sektor perikanan rakyat tumbuh pesat dan lebih mandiri di masa depan,” tutup Bernhard Saragih.

Related Posts

Tinggalkan Balasan