SINTAANG.ZKR. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sintang, Igor Nugroho, mengimbau masyarakat serta perusahaan perkebunan PT Permata Subur Lestari (PSL) untuk menahan diri dan menjaga sikap dalam menghadapi masalah terkait kebun karet yang tenggelam akibat peninggian badan jalan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Menurut Igor, permasalahan ini sangat sensitif, mengingat dampaknya terhadap masyarakat yang sangat bergantung pada kebun karet tersebut.
Igor menyampaikan bahwa tuntutan ganti rugi yang muncul dari masyarakat adalah hal yang wajar, namun ia menekankan pentingnya dialog konstruktif antara semua pihak terkait. “Kami tidak bisa menekan pihak manapun untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Igor, seraya menekankan bahwa solusi terbaik hanya bisa ditemukan melalui komunikasi yang terbuka dan saling pengertian.
Dalam pernyataannya, Igor juga mengingatkan akan pentingnya saling menghormati dan menjaga ketenangan selama proses negosiasi. “Kami minta semua pihak untuk menahan diri. Yang bekerja di perusahaan itu juga adalah masyarakat kita,” tambahnya. Ia mengingatkan bahwa menjaga hubungan baik antara semua pihak adalah kunci agar konflik tidak berkembang menjadi lebih besar.
Saat ini, situasi di lapangan masih dalam tahap negosiasi antara masyarakat dan perusahaan, dan belum ada kesepakatan yang tercapai. Igor berharap dengan pendekatan yang bijaksana, permasalahan ini bisa diselesaikan tanpa menimbulkan ketegangan yang merugikan kedua belah pihak.
“Mari kita bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif untuk semua pihak, dan mengambil langkah-langkah positif demi kepentingan bersama. Penting untuk mengedepankan dialog agar keberlanjutan usaha dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga,” pungkasnya.