SINTANG, ZKR- Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Welbertus mengatakan Keberadaan tiang listrik dari kayu idapat dijumpai di beberapa wilayah di Kecamatan Sintang sperti di Desa Mertiguna. Keberadaan tiang listrik sari kayu ini sering dikeluhkan oleh warga, karena selain telah keropos dimakan usia, tiang kayu juga dianggap membahayakan.
Welbertus menceritakan bahwa warga setempat mengeluhkan tidak adannya tiang listrik permanen dari pihak PLN. Kabel tersebut terkulai kulai karena tiangnya dari kayu yang bercabang, bahkan kalau ada hujan deras dan angin kencang tiang listrik yang terbuat dari kayu sering roboh, di takutkan dapat memicu terjadinya konsleting listrik dan mengakibatkan hal hal yang tidak di inginkan, dan akan berdampak buruk untuk masyarakat sekitar.
“Saya habis reses di lima desa, yakni Desa Mungguk Bantok, Desa Anggah Jaya, Desa Tebing Raya, Desa Mail Jampong dan Desa Mertiguna. Dari desa – desa yang saya kunjungi, di Desa Anggah Jaya, saya menyaksikan tiang listrik PLN yang masih menggunakan kayu. Ini sangat miris sekali,” katanya, di jumpai di Kantor DPRD Sintang belum lama ini.
Politisi Partai PDI Perjuangan ini mengatakan, tiang listik PLN dengan menggunakan kayu sangatlah membahayakan masyarakat di desa itu. Sebab, jika kondisi kayu menjadi lapuk dan roboh, jelas jaringan listrik ke masyarakat di setempat menjadi terganggu.
“Masyarakat Desa Mertiguna mengharapkan tiang jengger diubah menjadi tiang PLN yang permanen. Saat ini masih menggunakan tiang jenggar yang rawan patah,” ujar Welbertus.
Tidak hanya jaringan listrik yang masih menggunakan tiang kayu, lanjut Welbertus, masyarakat di Anggah Jaya mengeluhkan rendahnya voltase listrik di desa mereka. Padahal Desa Anggah Jaya sangat dekat dengan PLTU Sungai Ringin.
“Saya minta PLN segera memperbaiki pelayanannya di Desa Anggah Jaya ini,” katanya.
Dia juga meminta PLN memprioritaskan desa-desa di Kabupaten Sintang yang belum mendapat jaringan listrik.
Saat ini, kata dia, masih banyak desa di Kabupaten Sintang belum menikmati listrik. “Saya minta PLN untuk memberi skala prioritas terhadap kebutuhan listrik di desa-desa di Kabupaten Sintang. Ada yang desanya cuman ada tiang tapi belum dialiri listrik. Bahkan ada yang belum ada jaringan listrik sama sekali,” katanya. (nko)